Gangguan identitas disosiatif
A.Nama Masalah :Gangguan identitas disosiatif (sebelumnya dikenal sebagai gangguan kepribadian majemuk) adalah gangguan jiwa yang berasal dari akibat sampingan dari trauma parah pada masa kanak-kanak dan remaja.
Individu biasanya mengalami pengalaman traumatis yang cukup ekstrem dan terjadi berulang kali yang mengakibatkan terbentuknya dua atau lebih kepribadian yang berbeda.
Gangguan identitas disosiatif adalah gangguan jiwa yang mengakibatkan terbentuknya dua atau lebih kepribadian yang berbeda. Masing-masing individu dengan ingatan sendiri, kepercayaan, perilaku, pola pikir, serta cara melihat lingkungan dan diri mereka sendiri. Setidaknya dua kepribadian ini secara berulang memegang kendali penuh atas tubuh si individu.
B.Gejala Dan Dampak :
·
Depersonalisasi dan derealisasi : Penderita mengalami perasaan tidak nyata, merasa
terpisah dari diri sendiri baik secara fisik maupun mental.
· Fluktuasi tingkat kemampuan dan gambaran diri : Penderita merasa tidak mendiami tubuh mereka sendiri dan menganggap diri sebagai orang yang asing atau tidak nyata.
·
Mengalami
distorsi waktu, amnesia, dan penyimpangan waktu
·
Berubah-ubahnya
kondisi penderita terjadi saat satu kepribadian bertukar dengan kepribadian
lain.
·
Sakit
kepala dan keinginan bunuh diri
·
Perilaku menyakiti diri sendiri
·
Kecemasan dan depresi : Individu umumnya mengalami kecemasan dan depresi karena berulang
kali mengalami hal-hal yang tidak diingatnya.
C.Penyebab :
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan gangguan identitas disosiatif,yaitu:
- Kemampuan bawaan untuk memisahkan kepribadian dengan mudah.
- Pelecehan seksual pada masa kecil yang berulang.
- Kurangnya orang yang melindungi ataupun menghibur dari pengalaman buruk yang dialami.
- Pengaruh dari anggota keluarga lain yang memiliki gangguan psikologis.
D.Alternatif Penanggulangan
Beberapa gejala gangguan identitas disosiatif mungkin akan muncul dan hilang secara fluktuatif, namun gangguannya sendiri akan terus ada .Pengobatan untuk gangguan ini terutama terdiri dari psikoterapi dan hipnosis.
Terapis berupaya mengungkap dan menemukan semua kepribadian yang terdapat dalam diri penderita dengan proses hipnosis.Pada saat terhipnosis dan individu masuk ke dalam kondisi ambang, terapis dapat memanggil/ bertemu dengan kepribadian-kepribadian lainnya.Memahami peran dan fungsi masing-masing kepribadian.
Daftar Pustaka :
http://www.abualbanicentre.com/artikel/10-penyakit-gangguan-kejiwaan-yang-paling-berbahaya
0 komentar:
Posting Komentar